iyak... masih dengan topik yang sama di blog yg berbeda tentunya,, ni dia sumbernya : http://sehatkufreemagazine.wordpress.com/2012/10/20/apa-itu-skizofrenia/
ngopast???
ya iyalah... Acy mah belum expert buat yang beginian, jdi cuma bisa baca, trus share deh... sekedar nambah2 pengetahuan, siapa tau kan ntar Acy jdi pskiater terkenal....*mulai terbawa mimpi*
ya udah,,nie ya infinya
Gejala-gejala skizofrenia melibatkan delusi, gangguan pikiran dan halusinasi. Skizofrenia merupakan penyakit mental yang menyebabkan perubahan dalam persepsi, pikiran dan perilaku. Penyakit ini merupakan kondisi kompleks yang tidak dapat dijelaskan secara sederhana namun menurut garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua tipe besar: Skizofrenia akut dan Skizofrenia kronis.
Skizofrenia Akut
Ini mungkin adalah jenis yang paling umum muncul dalam benak jika kita berpikir tentang Skizofrenia. Skizofrenia akut terjadi saat orang yang sehat, biasanya dewasa muda, menunjukkan perilaku aneh yang bertambaah dalam waktu yang singkat seperti dalam hitungan minggu. Yang terjadi bisa saja berupa halusinasi atau kepercayaan yang tak masuk akal dan tak logis. Gejala-gejala yang dapat diamati:
• Berkurangnya perhatian
• Halusinasi auditori (mendengar suara, musik)
• Delusi akan adanya ancaman
• Rasa curiga
• Suasana hati datar
• Berbicara sendiri
• Halusinasi auditori (mendengar suara, musik)
• Delusi akan adanya ancaman
• Rasa curiga
• Suasana hati datar
• Berbicara sendiri
Gejala-gejala ini disebut gejala-gejala positif Skizofrenia. Tidak semua pasien Skizofrenia akut mengalami seluruhnya. Gangguan suasana hati seringkali menyertai Skizofrenia akut dalam berbagai bentuk seperti depresi, kegelisahan, kemarahan atau eforia. Respon-respon emosional seringkali tidak sesuai dengan kondisi sekitar seperti, tertawa karena berita duka atau nampak tak peduli terhadap peristiwa penting lainnya. Umumnya penderita mengetahui di mana dan kapan dia berada namun tetap nampak kebingungan. Logika biasanya tak berfungsi dan mereka sering nampak tak peduli dengan keadaan mereka. Mereka juga tidak menyadari keanehan pada diri mereka. Artinya, delusi dan halusinasi nampak nyata dalam sudut pandang penderita.
Akibatnya, penderita akan memiliki pandangan yang berbeda dibandingkan orang normal. Biasanya mereka akan selalu merasa terancam yang berujung pada rasa takut dan kegelisahan. Orang lain mungkin akan mengetahui adanya perubahan pada perilaku penderita dan dari cara mereka berbicara.
Skizofrenia Kronis
Ini merupakan tahap lanjutan dan berjangka lebih panjang. Ciri-ciri penderita ini :
• Menurunnya motivasi diri
• Berkurangnya aktivitas
• Penarikan diri
• Menurunnya motivasi diri
• Berkurangnya aktivitas
• Penarikan diri
Mengalami keterkungkungan, penderita bisa saja menghabiskan waktu tanpa melakukan apa-apa atau melibatkan diri dalam aktivitas berulang dan tak bermakna. Kadang penderita akan sangat mengabaikan diri mereka sendiri. Seperti pada tahap akut, halusinasi dan delusi juga umum terjadi. Kadang pada penderita, mereka nampak sudah terbiasa dalam kondisi ini.
Contohnya, mereka mungkin saja merasa mendapat ancaman dari seseorang namun hal ini tidak menimbulkan reaksi emosional apapun. Gejala-gejala yang dapat diamati:
• Penarikan diri
• Kelambanan
• Kurangnya percakapan dan minat
• Gagasan dan perilaku aneh
• Tak peduli pada penampilan
• Depresi.
• Kelambanan
• Kurangnya percakapan dan minat
• Gagasan dan perilaku aneh
• Tak peduli pada penampilan
• Depresi.
Gejala-gejala ini disebut gajala-gejala negatif Skizofrenia. Sama seperti tahap akut, tak semua penderita mengalami seluruhnya. Penyebab Skizofrenia masih belum dikenali namun biasanya memiliki faktor genetis. Sejarah keluarga dengan Skizofrenia memperbesar risiko terkena penyakit ini. Penyebab lainnya yang mungkin terjadi di antaranya komplikasi saat kehamilan atau masalah dalam perkembangan anak. Peristiwa traumatis dan penggunaan narkoba seperti ganja juga mampu memicu Skizofrenia.
Penanggulangan Skizofrenia.
Jika gejala-gejala di atas nampak, bantuan ahli sangat dianjurkan. Masalahnya, penderita seringkali tidak menyadari kondisinya pada saat tahap akut. Untuk itu, sangatlah penting adanya bantuan dari keluarga atau kerabat dalam usaha mencari pertolongan. Penderita yang sudah dalam pengobatan harus terus mengonsumsi obat. Obat-obatan yang di konsumsi penderita Skizofrenia memiliki daya lindung yang besar terhadap serangan-serangan berkelanjutan. Campur tangan positif keluarga dan kerabat akan sangat membantu dalam hal melakukan pelatihan skill sosial dan terapi psikologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar ya.... ^-^